Fenomena penggunaan ChatGPT di kalangan mahasiswa saat ini menunjukkan perubahan signifikan dalam cara belajar dan berinteraksi dengan teknologi. Meskipun keberadaan teknologi seperti ChatGPT dapat memberikan kemudahan akses informasi dan mempercepat proses pembelajaran.
Akademisi sekaligus Peneliti Kebijakan Komunikasi Media dan Budaya, Dr. Nunik Hariyani, S.Sos.,M.A menjelaskan “Sebaiknya menggunakan ChatGPT sebagai alat bantu. untuk memperkuat pemikiran kritis ,`Ajarkan mahasiswa untuk mengevaluasi informasi dari ChatGPT secara kritis.Dosen harus mampu mengajarkan dan membantu mengembangkan kemampuan analisis. Berikan tugas yang memerlukan analisis dan pemikiran kritis. Arahkan mahasiswa untuk menggunakan sumber informasi lain. Dorong mahasiswa untuk menggunakan sumber informasi lain untuk memperkuat pemahaman.Sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis. , analitis dan kreatif mahasiswa”
Ketika ditanya bagaimana peran dosen dalam menghadapi tantangan AI dalam pendidikan ini, beliau memaparkan “Dosen memiliki beberapa peran , yaitu peran pedagogis, berarti dosen harus bisa menjadi Mentor dengan memberikan bimbingan dan dukungan dalam menggunakan AI, peran evaluator yaitu dapat mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam menggunakan AI serta dosen harus dapat memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa’ujarnya.
“Selain itu di sisi peran profesional, harusnya dosen mau mengembangan diri, dengan meningkatkan kemampuan sendiri dalam menggunakan AI,dosen harus bisa kolaborasi, bekerjasama dengan dosen lain untuk mengembangkan strategi penggunaan AI,dosen dalam penelitian-penelitiannya sebaiknya juga melakukan penelitian tentang dampak AI dalam pendidikan. Selain peran itu semua,dosen itu punya peran etis juga, yaitu pengawasan mengawasi penggunaan AI oleh mahasiswa untuk mencegah plagiat dan kecurangan.memberikan pendidikan etika, mengajarkan etika penggunaan AI dalam pendidikan,berkontribusi dalam kebijakan akademik, yaitu mengembangkan kebijakan akademik tentang penggunaan AI. Tapi ya itu berarti dosen harus memiliki peran inovatif juga , misal ya untuk pengembangan alat pembelajaran berbasis AI. Dan untuk melengkapi ketersediaan Infrastruktur, institusi pendidikan harus memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung penggunaan teknologi AI, seperti komputer, internet, dan perangkat lunak yang sesuai, dan lain-lain”katanya.
“Dan kalau kita bicara peran Chat Gpt Dalam hal pengembangan kurikulum, kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi AI, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Trus nih yang perlu juga yaitu pengembangan kemampuan dosen, dosen harus memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan teknologi AI dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat membantu mahasiswa memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep AI. Masih butuh banyak juga mengembangkan riset dan pengembangan dalam bidang AI, sehingga mereka dapat menghasilkan pengetahuan dan teknologi yang baru dan inovatif”pungkasnya.