MagetanMagetannews.com – Harapan ratusan nasabah Mandiri Sejahtera Indonesia (MSI) Magetan untuk segera mendapatkan kejelasan terkait dana mereka masih harus menunggu. Proses audit yang dilakukan auditor eksternal di bawah koordinasi Kepolisian Resor (Polres) Magetan hingga kini baru mencapai 30 persen.

Kapolres Magetan AKBP  Raden Erik menegaskan, audit ini merupakan tahap krusial untuk memastikan jumlah dana yang masuk dan keluar dari rekening nasabah MSI secara akurat. Proses ini harus dilakukan dengan penuh ketelitian, sehingga memerlukan waktu lebih lama dari perkiraan awal.

“Progres audit memang baru sekitar 30 persen. Tim auditor eksternal terus bekerja dan kami mengawasinya secara ketat agar hasilnya valid serta dapat dipertanggungjawabkan,” jelas AKBP Erik didepan awal media.

Menurut Kapolres, kendala terbesar dalam audit ini adalah banyaknya dokumen transaksi yang harus diperiksa secara detail satu per satu. Setiap data transaksi juga harus diverifikasi silang untuk menghindari kesalahan perhitungan.

“Jumlah dokumen yang harus diperiksa sangat banyak, ratusan ribu. Setiap angka harus cocok, setiap catatan harus jelas sumber dan peruntukannya. Ini bukan pekerjaan yang bisa diselesaikan terburu-buru,” tegasnya.

Polres Magetan memastikan akan terus memberikan update perkembangan audit kepada para nasabah dan masyarakat. AKBP Erik juga mengimbau agar nasabah tidak terprovokasi oleh isu atau kabar yang belum tentu benar.

“Kami paham kekhawatiran nasabah, tapi kami minta semua pihak bersabar. Setelah audit selesai, akan ada kejelasan mengenai langkah hukum dan penyelesaian dana,” tambahnya.

Kasus MSI Magetan ini menjadi sorotan karena melibatkan ratusan nasabah dengan nilai dana yang cukup besar. Banyak masyarakat yang berharap hasil audit nantinya akan memberikan titik terang dan menjamin hak-hak nasabah dikembalikan sesuai peraturan yang berlaku.

Hingga berita ini diturunkan, tim auditor masih bekerja secara maraton untuk menyelesaikan sisa 70 persen pemeriksaan. Pihak kepolisian menegaskan, transparansi dan akurasi tetap menjadi prioritas utama dalam proses ini.